PESAWARAN -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HARPI Melati Kabupaten Pesawaran, menggelar lomba tata rias pengantin Lampung Pepadun Inovasi dan Lampung Saibatin Inovasi.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona diwakili Staf Ahli Bupati Bidang kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Joni Arijoni mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan dalam mempertahankan adat dan budaya, salah satunya melalui seni tata rias pengantin.
“Namun saat ini tata rias pengantin sudah banyak mengalami perubahan, akibatnya nilai-nilai budaya terdahulu yang identik dengan busana adat mulai tergerus oleh perkembangan zaman,” kata dia, saat membuka perlombaan tata rias pengantin di GSG Pemkab Pesawaran, Senin (13/3/2023).
“Oleh sebab itu saya menilai kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata keperdulian dan sinergitas HARPI Melati Kabupaten Pesawaran dalam meningkatkan SDM perias pengantin sekaligus pengembangan serta pelestarian budaya Indonesia, khususnya budaya Lampung bidang seni tata rias pengantin,” timpalnya.
Dirinya menjelaskan, perlombaan ini menampilkan adat budaya Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin. Hal itu untuk menggali dan mengangkat budaya agar dikenal oleh segenap lapisan masyarakat.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi kalender tetap guna menambah daya tarik wisata di Kabupaten Pesawaran,” ujar dia.
Dirinya berharap, HARPI Melati Kabupaten Pesawaran dapat terus bersinergi dan mendukung program-program Pemkab Pesawaran khususnya dalam menggali dan mengelola potensi adat dan budaya yang kita miliki.
“Disamping itu, HARPI Melati juga harus bisa mendorong terciptanya transformasi di bidang, sosial, ekonomi, dan budaya dan mampu mencapai kesejahteraan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC HARPI Kabupaten Pesawaran Endrawaty mengatakan, bahwa perlombaan yang dilaksanakan hari ini diikuti sebanyak 27 peserta dari berbagai Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
“Perlombaan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa dengan berinovasi, namun tatanan yang sudah ditetapkan tidak boleh ditinggalkan,” kata dia.
Dirinya berharap, dengan digelar perlombaan tata rias pengantin ini para pemuda pemudi bisa mengerti dasar supaya tidak meninggalkan koridor asli dari sebuah adat dan budaya Lampung.
“Banyak muda-mudi yang pintar makeup tapi belum tentu memahaminya, dengan digelar perlombaan ini sehingga mereka bisa berinovasi namun dengan Tatanan adat budaya itu sendiri,” ujar dia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran, Farifki Zulkarnayen Arif, Gelar Suntan Junjungan Makhga mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung perlombaan tata rias pengantin yang dilaksanakan oleh HARPI Melati Pesawaran.
“Saya harap perlombaan ini, semua peserta dapat bersaing dengan baik dan sportif serta harus mengikuti tatanan adat yang berlaku,” kata dia.
“Boleh saja berinovasi dengan mempercantik para pengantin, namun jangan menghilangkan kaidah pakaian adat budaya Lampung Pepadun maupun Lampung Saibatin,” pungkasnya. (*)