METRO (Timenews.id) -- Dewan Pimpinan Kota (DPK) Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PRADA) Kota Metro baru saja melaksanakan pelantikan pengurus. Pelantikan ini merupakan rangkaian kegiatan dari Desember silam yang dimulai dari musyawarah cabang.
Ketua DPK PRADA Kota Metro, I Putu Setiawan mengatakan, kegiatan pelantikan itu sekaligus dilakukan dialog pemuda yang menurutnya dewasa ini sudah jarang dilakukan.
" saat ini Pemuda kan sudah jarang duduk bareng dan mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini hasilnya kita bisa merumuskan rumuskan beberapa hal yang mungkin bisa berguna untuk pembangunan kota metro kedepannya," kata Putu usai pelantikan, Selasa (22/01/2020) di Pura Natha.
Putu mengatakan tema dialog adalah peran pemuda menghadapi revolusi industri 4.0. Adapun tema kegiatan dialog tersebut kata Putu bahwa pada dasarnya Mereka ingin Metro ingin menjadi smart city seperti pengadaan wi-fi.
Bawa ide Kota Metro menuju smart city tersebut kata Putu agar bisa direalisasikan namun hal itu tergantung juga kepada pemerintah. Karena pihaknya hanya bisa sebatas mengusulkan ide-ide saja.
Kita kalau bicara smart city bahwa minimal tiap-tiap pojok kota itu ada sarana wi-fi. Makanya sangat perlu adanya jaringan terkoneksi baik di taman-taman atau di tempat-tempat ibadah ah yang biasa dikunjungi orang.
Soal harapan, pemerintah harus duduk bareng karena pihaknya sudah memiliki ide-ide yang matang yang sudah dalam pengkajian.
Terkait dengan kehadiran Fritz Akhmad Nuzir alias Fran, pihaknya memandang sosok Fran menganggap putra mantan walikota Metro dua periode itu sebagai akademisi, dosen dan ahli digitalisasi sangat ps untuk memberikan ilmu nya kepada para pemuda PRADA.
Bicarakan soal pemimpin Kota Metro ke depannya, harus bisa membawa perubahan seperti menyertakan ide Smart City.
"Pemimpin itu harus membawa kota Metro menjadi kota yang cerdas. Jika hal itu terwujud, maka Metro akan menjadi corong di Provinsi Lampung yang sukses melaksanakan revolusi industri 4.0," ujar Putu.
Putu menambahkan, seharusnya jika bicara pembangunan maka jangan bicara lagi soal infrastruktur dan bangunan maka tidak akan selesai.
"Harusnya kita sudah bicara soal SDM dan jaringan. Jika sudah terkoneksi semua. Kita sudah harus mengarah kesana, belum lagi nanti era 5.0. Untuk itulah sosok mas Fran kita minta hadir dan sharing dengan kita karena beliau ahli dalam hal itu," pungkasnya. (r)