Lampung Timur (Timenews.id) -- Bantuan pemerintah melalui dinas PU kabupaten Lampung Timur yang di tempatkan didesa Putra Aji II kec. Sukadana Kab. Lampung timur dalam bentuk sumur bor dikeluhkan oleh warga setempat, pasalnya sejak sumur bor dibuat pada tahun 2017 sampai saat ini tidak mengeluarkan air dan masyarakat setempat tidak merasakan manfaatnya.
Sementara sekretaris desa putra aji II Sukri saat di wawancara wartawan timenews.id di lokasi sumur bor tersebut minggu 15/07 yang lalu menegaskan bahwa bantuan dari pemerintah daerah pemkab lamtim tersebut dalam bentuk sumur bor pada tahun 2017 lalu. Dan bantuan tersebut ada 3 titik lokasi diantaranya di dusun I RT 2, Dusun II RT 05 dan di dusun V RT 11. Dari 3 titik lokasi tersebut tidak ada yang keluar airnya. "Tegas Sukri
Dan Sukri menambahkan ketika akan dilakukan pembangunan sumur bor tersebut, kami perintahkan kepada masyarakat bisa menghibahkan tanah untuk tempat pembuatan sumur tersebut. Dan sekarang Malah jadi masalah, yang harusnya lokasi dapat dimanfaatkan untuk yang lain malah sekarang tidak dapat dimanfaatkan karena sudah ada bangunan ini.
Masyarakat disini perlu air, bukan membutuhkan tower dan bangunan ini saja. Jadi sampai saat ini desa belum melakukan serah terima karena sumur bor tersebut belum mengeluarkan air. "Jelasnya
Lebih lanjut Sukri mengatakan Kalau dari spesifikasi yang ditunjukan ke warga dan kepala desa bahwa spesifikasinya kedalaman adalah 60m.
Tetapi setelah kami ukur menggunakan tali sumur bor tersebut hanya sekitar 30 m. "Ucapnya
Kekecewaan dan ketidakpuasan juga diutarakan oleh warga setempat berinisial ST.
Jika yang namanya bantuan harusnya sudah jadi, dalam artian air nya harus keluar. Kalau hanya bentuk bangunan namun tidak keluar air nya, saya sendiri bisa buat sendiri tanpa perlu ada bantuan dari pemerintah yang menggunakan anggaran pemerintah daerah. "Pungkasnya dengan nada kecewa.Reporter: (Wahyu/Hd)
Sementara sekretaris desa putra aji II Sukri saat di wawancara wartawan timenews.id di lokasi sumur bor tersebut minggu 15/07 yang lalu menegaskan bahwa bantuan dari pemerintah daerah pemkab lamtim tersebut dalam bentuk sumur bor pada tahun 2017 lalu. Dan bantuan tersebut ada 3 titik lokasi diantaranya di dusun I RT 2, Dusun II RT 05 dan di dusun V RT 11. Dari 3 titik lokasi tersebut tidak ada yang keluar airnya. "Tegas Sukri
Dan Sukri menambahkan ketika akan dilakukan pembangunan sumur bor tersebut, kami perintahkan kepada masyarakat bisa menghibahkan tanah untuk tempat pembuatan sumur tersebut. Dan sekarang Malah jadi masalah, yang harusnya lokasi dapat dimanfaatkan untuk yang lain malah sekarang tidak dapat dimanfaatkan karena sudah ada bangunan ini.
Masyarakat disini perlu air, bukan membutuhkan tower dan bangunan ini saja. Jadi sampai saat ini desa belum melakukan serah terima karena sumur bor tersebut belum mengeluarkan air. "Jelasnya
Lebih lanjut Sukri mengatakan Kalau dari spesifikasi yang ditunjukan ke warga dan kepala desa bahwa spesifikasinya kedalaman adalah 60m.
Tetapi setelah kami ukur menggunakan tali sumur bor tersebut hanya sekitar 30 m. "Ucapnya
Kekecewaan dan ketidakpuasan juga diutarakan oleh warga setempat berinisial ST.
Jika yang namanya bantuan harusnya sudah jadi, dalam artian air nya harus keluar. Kalau hanya bentuk bangunan namun tidak keluar air nya, saya sendiri bisa buat sendiri tanpa perlu ada bantuan dari pemerintah yang menggunakan anggaran pemerintah daerah. "Pungkasnya dengan nada kecewa.Reporter: (Wahyu/Hd)